JETE Indonesia – Pernahkah kamu mengetahui apa saja jenis-jenis wireless charging beserta cara kerjanya? Wireless charging sendiri merupakan sebuah sistem pengisian daya tanpa menggunakan kontak logam atau konektor. Sistem pengisian ini menjadi semakin populer karena dianggap mampu mengurangi kebutuhan akan penggunaan kabel ketika ingin mengisi daya. Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja wireless charging ini?
Cara Kerja Wireless Charging
Jika dilihat berdasarkan deskripsinya, sistem pengisian daya nirkabel ini tidak benar-benar bekerja tanpa kabel sepenuhnya. Kamu masih akan menemukan penggunaan kabel yang terhubung secara konstan dengan stasiun pengisian dayanya. Namun, perangkat seperti smartphone, smartwatch, hingga TWS akan mengisi daya secara nirkabel.Â
Kamu hanya perlu menempatkan beberapa perangkat tersebut pada stasiun pengisi daya. Ketika perangkat tersebut berada dalam medan magnet ini, maka ponsel akan terisi dayanya melalui kumparan arus bolak balik yang terdapat pada stasiun pengisian daya.
JETE Special Offer dapatkan Diskon up to 70% smartwatch, tws, headphone, speaker dan dapatkan Voucher Disc up to 200rb serta Bonus Senilai 300rb [Klik Di sini]
Baca juga: Jangan Asal Beli, Ini 5 Tips Memilih Adapter Charger yang Baik
Jenis Wireless Charging
Meskipun terlihat sangat sederhana, konsep yang terjadi dalam proses pengisian dengan wireless charging ini meliputi cukup banyak teknologi yang digunakan. Beberapa teknologi utama yang mendorong pengisian daya ini adalah sebagai berikut.Â
1. Pengisian Induktif Resonansi
Jenis yang pertama adalah proses pengisian daya induktif resonansi. Proses induktif resonansi akan menggunakan dua kumparan yang memang diatur untuk saling beresonansi pada frekuensi yang sama. Dengan begitu, proses transfer energi dapat terjadi hingga beberapa centimeter.
Teknologi yang satu ini juga dapat meningkatkan fleksibilitas untuk menempatkan perangkat yang kamu miliki pada stasiun pengisian daya. Meskipun memiliki cukup banyak keunggulan, akan tetapi jenis pengisian ini kurang umum digunakan karena membutuhkan biaya yang tinggi serta rangkaian yang cenderung lebih rumit.
2. Pengisian Induktif Elektromagnetik
Pengisian induktif elektromagnetik menjadi salah satu jenis pengisian daya yang paling populer untuk digunakan. Sebagian besar perangkat seperti smartwatch, smartphone, hingga earbud nirkabel sudah menggunakan teknologi yang satu ini.
Untuk mengoperasikannya, teknologi ini akan memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada teknologi tersebut, arus listrik akan mengalir melalui kumparan pemancar yang ada pada pengisi daya nirkabel, sehingga mampu menghasilkan medan elektromagnetik.
Medan inilah yang bertugas untuk menginduksi arus di dalam kumparan yang ada pada stasiun pengisian daya. Agar perangkat yang ingin kamu isi dayanya mendapatkan daya induktif elektromagnetik, kamu harus meletakkannya sangat dekat dengan stasiun pengisian daya.
3. Pengisian Daya Frekuensi Radio (RF)
Jenis lainnya adalah pengisian daya RF yang memanfaatkan gelombang radio, guna mengirimkan energi dari stasiun pengisian daya pada perangkat yang ada. Pengisi daya yang telah terhubung ke sumber listrik akan mengubah energi listrik tersebut menjadi sebuah gelombang radio. Gelombang inilah yang akan ditangkap oleh antena dari perangkat penerima.
Setelah itu, gelombang tersebut akan diubah kembali menjadi energi listrik yang berguna untuk mengisi daya baterai. Tahapan pengisian daya ini mampu bekerja pada jarak yang jauh, bahkan lebih jauh dari pengisian daya induktif. Akan tetapi, pengisian daya ini dianggap kurang efisien dan cenderung digunakan untuk mengisi perangkat dengan daya yang rendah.
Baca juga: 5 Tips Merawat Kabel Charger iPhone Agar Awet
Kelebihan Teknologi Wireless Charging
Dengan adanya perkembangan teknologi wireless charging ini, terdapat beberapa keunggulan dan kelebihan ketika kamu menggunakan wireless charging, di antaranya:Â
1. Kemampuan Pengisian yang Cepat
Wireless nirkabel mampu menawarkan kecepatan pengisian perangkat secara nirkabel dengan lebih cepat, dibandingkan dengan kecepatan pengisian kabel tradisional.
2. Kompatibilitas Universal
Saat ini, proses pengisian daya nirkabel meningkatkan kompatibilitas yang jauh lebih baik di berbagai perangkat atau brand. Hal ini akan terus berlangsung dan mendorong para penggunanya, untuk mengisi daya dari beberapa perangkat sekaligus.
3. Jangkauan Diperluas
Tahapan pengisian daya nirkabel juga semakin berkembang dan mampu menjangkau penggunaan yang lebih besar lagi. Inovasi yang berhasil dilakukan pun membuat banyak perangkat lain yang bisa diisi dayanya dengan wireless charging.
4. Solusi untuk Pengisian Daya Multi-PerangkatÂ
Wireless charging juga bisa menjadi solusi yang pas untuk mengisi daya dari banyak perangkat sekaligus. Dengan begitu, kamu bisa mengisi daya beberapa perangkat secara bersamaan, mulai dari smartwatch, smartphone, atau earbuds.
5. Integrasi dalam Lingkungan Sehari-hariÂ
Kini, pengisian daya nirkabel telah terintegrasi dengan banyak perangkat lain seperti kendaraan, furniture, dan ruang-ruang publik. Integrasi tersebut dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan, sehingga kamu bisa melakukan pengisian daya dengan lebih mudah di berbagai situasi.
6. Ramah Lingkungan
Umumnya, pembangunan teknologi pengisian daya nirkabel selaras dengan tujuan keberlanjutan. Dengan kemampuan pengisian daya multi perangkat, dapat membantu mengurangi kebutuhan akan baterai sekali pakai dan meminimalkan pemborosan energi.
Baca juga: 10+ Rekomendasi Charger HP yang Bagus dari JETE
Penutup
Wireless charging merupakan pengembangan yang mampu menawarkan kemudahan, fleksibilitas, keamanan, dan efisiensi yang luar biasa. Apalagi, dengan integrasi yang sudah banyak diciptakan pada perangkat lain dalam kehidupan sehari-hari tentu menjadi solusi yang inovatif dan ramah lingkungan. Tak heran apabila saat ini popularitas wireless charging menjadi semakin meningkat. Jika tertarik memilikinya, kamu pun bisa mempertimbangkan wireless charger terbaik dari JETE ya!