JETE Indonesia – Mikrofon unidirectional dan omnidirectional adalah dua istilah yang sering muncul saat kamu berbicara tentang sebuah mic. Meski terlihat serupa, kedua jenis mikrofon ini memiliki perbedaan yang signifikan. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut perbedaan antara mikrofon unidirectional dan omnidirectional. Yuk, simak!
Apa Itu Unidirectional Microphone?
Mikrofon unidirectional atau disebut mikrofon searah, memiliki pola kutub kardioid. Pola ini memungkinkan mikrofon menangkap suara secara optimal dari sisi depan, mengurangi sensitivitas terhadap suara dari sisi kiri dan kanan, serta meminimalkan suara dari bagian belakang.
Mikrofon ini memiliki fokus tangkapan suara yang lebih sempit di bagian depan, sedikit lebih sensitif di bagian belakang, dan minim di bagian samping. Mikrofon unidirectional menjadi pilihan ideal untuk perekaman di luar ruangan, merekam suara tertentu dengan jelas, dan menghasilkan kebisingan rendah berkat efek pendekatan yang dimilikinya.Â
Apa Itu Omnidirectional Microphone?
Mikrofon omnidirectional dirancang untuk menangkap suara secara merata dari segala arah. Hal tersebut berarti, baik Anda berada di depan, belakang, maupun samping mikrofon, suara akan direkam dengan tingkat yang sama.
Jenis mikrofon ini sangat cocok untuk situasi yang membutuhkan perekaman suara dari berbagai arah atau posisi. Biasanya, mikrofon ini diletakkan dekat dengan sumber suara dan sering digunakan pada perangkat, seperti lavalier, headset, dan earset.
Baca Juga: Mengenal Teknologi Noise Reduction: Tak Ada Lagi Bising!
Unidirectional vs Omnidirectional Microphone
Mikrofon omnidirectional biasanya digunakan dalam acara televisi dan konser untuk bisa mendengar suara penonton dari berbagai arah. Sesuai penjelasan sebelumnya, mikrofon jenis ini mampu menangkap sinyal dari semua arah.
Sedangkan, mikrofon unidirectional hanya menangkap kurang dari 50% suara dari samping atau depan dan kurang dari 10% suara dari belakang. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan kualitas suara lebih berkualitas dan minim gangguan dari suara yang tidak diinginkan. Selain perbedaan pola kutub tersebut, berikut adalah perbedaan antara mikrofon unidirectional vs omnidirectional.
1. Noise Cancelling
Ketika membahas tentang fitur noise cancelling, mikrofon unidirectional jauh lebih baik daripada mikrofon omnidirectional. Hal tersebut dikarenakan mikrofon unidirectional dirancang untuk menolak suara yang datang dari arah lain, sedangkan mikrofon omnidirectional sama-sama sensitif terhadap suara dari segala arah.Â
2. Respon Frekuensi
Secara umum, mikrofon omnidirectional memiliki kemampuan menangkap frekuensi yang lebih seimbang dibandingkan mikrofon unidirectional. Hal tersebut memungkinkan mikrofon ini dapat menangkap rentang frekuensi yang lebih luas, dari rendah hingga tinggi. Sebaliknya, mikrofon unidirectional cenderung memiliki respons frekuensi yang lebih terbatas, sehingga kurang maksimal dalam menangkap frekuensi tertentu.
Baca Juga: Spesifikasi Mic Wireless JETE MX2 Series: Audio Makin Jernih
3. Kebocoran Suara
Kebocoran suara terjadi ketika suara dari satu instrumen tercampur dengan instrumen lainnya. Mikrofon unidirectional lebih unggul dalam memisahkan suara, sehingga menghindari campuran dengan suara sekitar dan menghasilkan rekaman yang lebih jernih. Sementara itu, mikrofon omnidirectional cenderung menangkap semua suara, baik yang diinginkan maupun tidak. Hasilnya, rekaman menjadi kurang fokus terutama di luar ruangan.
4. DistorsiÂ
Mikrofon dengan pola pengambilan suara yang terarah lebih rentan terhadap distorsi. Oleh karena itu, operator perlu memastikan bahwa suara direkam dengan tepat, sebab perubahan kecil bisa membuat rekaman terdistorsi.Â
Sebaliknya, mikrofon omnidirectional menghasilkan distorsi lebih sedikit dan cocok untuk merekam suara berkualitas dari berbagai arah. Sensitivitasnya baik untuk menangkap sinyal dengan presisi dan mampu menjaga kualitas suara tetap jernih tanpa kehilangan detail.
5. Pola Kutub
Mikrofon omnidirectional menangkap suara secara merata dari semua arah. Namun, pada frekuensi yang lebih tinggi, mikrofon ini menjadi lebih terarah. Mikrofon dengan kapsul kecil biasanya lebih omnidirectional.Â
Ada beberapa jenis mikrofon terarah, seperti kardioid, hiperkardioid, dan superkardioid. Perbedaannya terletak pada seberapa baik mikrofon mengurangi suara dari samping dan belakang, serta seberapa jernih suara yang diterima dari sekitar mikrofon.
Baca Juga: 5 Cara Merawat Mic Clip-On Agar Tetap Awet
6. DesainÂ
Salah satu perbedaan antara mikrofon unidirectional vs omnidirectional adalah dari segi desain. Mikrofon unidirectional bekerja lebih sederhana daripada mikrofon omnidirectional. Kesederhanaannya dapat menghasilkan suara lebih mudah dan dinamis dengan respons frekuensi lebih rata.Â
Mikrofon unidirectional memiliki diafragma tunggal (suara hanya mempengaruhi bagian depan) dan desainnya lebih kokoh sehingga menawarkan keandalan serta stabilitas termal yang lebih baik.
7. Off-Axis Coloration
Mikrofon unidirectional, seperti mikrofon kardioid, dirancang untuk menangkap suara terutama dari depan, sementara suara dari belakang diredam sekitar 30 dB, meskipun tingkat peredamannya bisa berbeda tergantung pada frekuensinya.Â
Namun, beberapa mikrofon jenis ini kelemahan dalam menangkap suara dari sisi atau belakang, sehingga kualitas suara menjadi kurang alami. Fenomena ini sering disebut “the curtain effect,” di mana suara dari samping atau belakang dapat terdengar tidak jelas atau terdistorsi, yang mengurangi kualitas keseluruhan rekaman.Â
Baca Juga: 5 Tips Memilih Mic Clip On yang Bagus untuk Bikin Konten dan Meeting
Penutup
Itulah perbedaan antara unidirectional vs omnidirectional mikrofon. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung kebutuhan. Kalau kamu ingin mendapatkan hasil suara yang jernih dan terfokus untuk kebutuhan rekaman dapat menggunakan Clip On JETE MP1 dari JETE Indonesia. Nikmati pengalaman audio jernih dan berkualitas tinggi di setiap momen Anda!Â
*Baca juga artikel populer lainnya dari JETEÂ Indonesia di Google News