Pernahkah kamu mendengar istilah Fear of Missing Out (FoMO)? Kondisi tersebut bisa dialami oleh siapapun yang merasa cemas, tidak nyaman, hingga risau bila ketinggalan informasi apapun di media sosial.
Media sosial saat ini sudah jadi bagian yang tidak terpisahkan bagi para pengguna smartphone. Dengan sosial media, seseorang bisa berkomunikasi hingga update tentang apapun kepada banyak orang.
Berikut ini tanda-tanda Fear of Missing Out :
1. Tidak Bisa Lepas dari Smartphone
Adakah dari kamu yang seolah merasa khawatir jika tidak memegang smartphone? Perasaan ingin online dan mengecek semua sosial media kerap muncul. Seakan setiap waktu harus selalu bermain smartphone.
2. Terobsesi dengan Postingan Orang
Tingkat keingintahuan seseorang terhadap unggahan orang lain meningkat. Sosial media sering digunakan untuk bersaing dengan orang lain karena perasaan iri terhadap kehidupan orang lain.
3. Lebih Peduli Kehidupan di Media Sosial
Muncul dorongan untuk selalu terlihat eksis di sosial media. Pencitraan melalui sosial media lebih diutamakan daripada kehidupan di dunia nyata. Bahkan, ketika berkumpul dengan orang-orang, seseorang yang terkena FoMO bisa lebih tertarik memantau perkembangan di sosial media.
Lalu, bagaimana cara mengendalikannya? Batasi penggunaan sosial media sehari-hari. Bermain sosial media boleh-boleh saja, asal masih batas wajar. Selalu ingatkan diri sendiri bahwa tidak semua hal harus diunggah ke sosial media untuk diketahui banyak orang.Â
Penyebab Gangguan FoMO (Fear of Missing Out) :
Penyebab pasti gangguan Fear of Missing Out (FoMO) belum diketahui, namun faktor sosial dan lingkungan menjadi pemicu utama FoMO. Pada dasarnya FoMO bukanlah sebuah diagnostik medis, karena diagnosis tersebut tidak tercantum dalam PPDGJ (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa). Namun, FoMO merupakan suatu masalah sosial yang harus ditangani, karena jika tidak maka akan berdampak buruk bagi penderitanya. Beberapa teori menyebutkan amigdala dan serotonin dianggap sebagai faktor penyebab timbulnya gangguan FoMO ini.
1. Amigdala
Pada amigdala, kerja yang berlebihan dari bagian otak ini dapat mengakibatkan timbulnya gangguan FoMO. Amigdala sendiri merupakan bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk mendeteksi rasa takut dan mempersiapkan diri untuk kejadian darurat. Jadi, para penderita merasa takut jika berjauhan dengan ponsel karena mereka tidak ingin terlambat mendapatkan informasi terbaru dari sosial media.
2. Serotonin
Selain itu, menurunnya kadar serotonin dalam tubuh juga dianggap sebagai penyebab gangguan FoMO. Serotonin merupakan suatu zat pada sistem saraf pusat yang dipercaya sebagai pemberi perasaan nyaman dan senang. Sehingga kekurangan hormon ini akan memberikan perasaan cemas, takut, dan perasaan ingin melakukan suatu hal secara berulang (obsessive compulsive). Itu sebabnya kekurangan hormon ini menyebabkan rasa cemas dan selalu penasaran untuk melihat akun sosial media secara berulang.
Meski demikian, teori-teori tersebut masih menjadi sekadar teori yang masih diteliti oleh para ahli.