JETE Indonesia – Jika membahas terkait perangkat pengisi daya cadangan, beberapa orang sering kali harus mempertimbangkan antara power bank vs power station. Namun, apa perbedaan di antara keduanya?
Kedua perangkat ini memang dapat dioperasikan dengan cara yang sama. Akan tetapi, terdapat perbedaan yang cukup jelas di antara keduanya. Nah, untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya dengan lebih jelas, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Power Bank?

Power bank merupakan sebuah perangkat pengisi daya yang mampu menyimpan energi listrik, guna mengisi daya perangkat elektronik lain seperti tablet, laptop, smartphone, dan lain sebagainya.
Kemampuan power bank dalam menyimpan daya menjadi sumber energi yang andal dan sangat terjangkau untuk dibawa bepergian. Namun, kamu perlu mengisi daya pada perangkat power bank ini terlebih dahulu, sebelum bisa digunakan untuk mengisi daya perangkat lain.
Umumnya, power bank yang tersedia di pasaran memiliki kapasitas antara 1000 hingga 50.000 mAh. Dengan begitu, kamu bisa memilih dan menyesuaikan kapasitas daya dengan kebutuhan perangkat yang kamu gunakan.Â
Baca juga: Cara Memilih Power Bank yang Bagus Untuk Smartphone
Apa Itu Power Station?

Selain power bank, kamu juga bisa memanfaatkan power station portable untuk menghidupkan berbagai perangkat elektronik. Pada dasarnya, power station portable adalah baterai isi ulang yang dapat membawa daya listrik ke mana saja.
Pembangkit listrik portable atau PPS ini merupakan sumber daya yang ringan, ringkas, dan sangat efisien sebagai sumber pengisi daya di berbagai perangkat elektronik. Mulai dari smartphone, laptop, kompor listrik, dan berbagai peralatan lainnya.
Perangkat pengisi daya ini juga menjadi solusi pengisian daya yang dapat diisi ulang dengan berbagai cara. Generator yang ada pada perangkat ini terdiri dari panel surya yang dapat dilipat, baterai, inverter, dan pengontrol pengisian daya. Bahkan, sebagian besar perangkat PPS ini memiliki berbagai jenis stop kontak untuk mengisi daya pada beberapa perangkat secara bersamaan.
Baca juga: 5 Ciri Powerbank Rusak, Kenali Sebelum Terlambat
Perbandingan Power Bank vs Power Station
Setelah kamu mengetahui apa itu power bank dan power station, kamu juga perlu mengetahui perbedaan dari kedua perangkat pengisi daya ini.
1. Kapasitas Baterai

Pada power bank, kapasitas baterai akan diukur dalam miliamp-jam (mAh). Biasanya, kapasitas baterai yang ada pada power bank berkisar antara 5.000 mAh sampai 20.000 mAh. Kapasitas ini sudah cukup untuk mengisi daya dari berbagai perangkat kecil seperti tablet atau smartphone.
Sementara itu, kapasitas baterai pada power station portable akan diukur dalam watt-jam (Wh). Sebagian besar perangkat ini memiliki kapasitas sekitar 100Wh atau lebih. Dengan kapasitas yang jauh lebih besar memungkinkan perangkat ini untuk menghidupkan peralatan lebih banyak atau yang membutuhkan energi dalam jangka waktu lama.
2. Ukuran dan Portabilitas
Power bank dirancang untuk dapat dibawa ke mana saja. Kamu bisa menyimpan perangkat ini di tas, saku, atau ransel untuk kemudahan dalam penggunaan sehari-hari. Bobotnya pun cukup ringan sehingga tidak akan membebani ketika dibawa bepergian.
Pada pembangkit listrik portabel, ukurannya memang lebih besar daripada power bank. Namun, perangkat ini juga dilengkapi dengan pegangan sehingga bisa dibawa ke mana pun kamu pergi dengan lebih mudah. Biasanya, perangkat yang satu ini lebih cocok dibawa untuk perjalanan berkemah, petualangan luar ruangan, hingga sebagai sumber daya cadangan di rumah.Â
3. Kompatibilitas Perangkat dan Daya KeluaranÂ

Sebagian besar perangkat power bank akan dilengkapi dengan port USB-A dan USB-C, sehingga lebih cocok digunakan untuk mengisi perangkat elektronik kecil seperti earbud bluetooth, tablet, atau smartphone.
Pada perangkat power station, terdapat lebih banyak pilihan keluaran yang tersedia. Mulai dari stopkontak AC, stopkontak DC, serta port USB. Dengan pilihan keluaran yang lebih banyak, kamu bisa mengisi daya pada lebih banyak perangkat elektronik. Mulai dari laptop, kamera, lemari es mini, lampu, hingga peralatan medis seperti mesin CPAP.
4. Opsi Pengisian UlangÂ
Untuk dapat mengisi daya power bank, kamu bisa melakukannya menggunakan USB-C atau micro-USB. Kemudian, kamu bisa mencolokkannya ke adaptor dinding, pengisi daya mobil, atau laptop.
Sementara itu, power station portable memiliki berbagai opsi yang lebih banyak untuk mengisi ulang dayanya. Mulai dari stopkontak AC, pengisi daya mobil DC, hingga panel surya. Untuk pengisian daya menggunakan tenaga surya akan lebih berguna bagi kamu yang merencanakan perjalanan dengan jarak jauh dan memiliki akses listrik yang terbatas.
5. Aplikasi dan Kasus PenggunaanÂ

Secara umum, power bank dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan daya dalam jangka pendek saja. Biasanya, para pengguna power bank akan memanfaatkan perangkat ini untuk mengisi daya pada ponsel pintar mereka.
Sedangkan pada perangkat power station biasanya akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan daya yang lebih besar. Dengan kapasita daya yang ada pada perangkat ini, kamu bisa menggunakannya untuk perangkat yang lebih besar serta untuk jangka waktu yang lama.
Baca juga: Apa Itu Wireless Charging? Ini Kelebihan & Cara Kerjanya
Penutup
Meskipun kedua perangkat ini mempunyai fungsi yang sama, akan tetapi keduanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. Apabila kamu membutuhkan perangkat yang ringan dan ringkas untuk mengisi ulang daya pada smartphone atau tablet, power bank menjadi pilihan yang paling tepat.
Akan tetapi, apabila kamu membutuhkan pengisi daya dengan kapasitas dan penggunaan yang jauh lebih besar, power station portable adalah solusi yang paling ideal untuk kamu.Â
Nah, jika sudah menentukan perangkat yang mampu memenuhi kebutuhan kamu, pastikan kamu menghubungi WhatsApp untuk mendapatkan perangkat pengisian daya terbaik dengan harga kompetitif.