JETE Indonesia – Saat butuh isi daya HP di tengah perjalanan eh ternyata nggak ada respons sama sekali. Mulai dari lampu indikator yang nggak nyala, dan HP pun nggak mau ngecas. Situasi power bank mati total seperti ini pasti bikin panik dan kesal, kan? Rasanya seperti kehilangan penyelamat di saat-saat paling genting.
Eits, tapi jangan buru-buru berpikir power bank-mu sudah rusak parah dan harus dibuang, ya! Ada beberapa kemungkinan penyebab power bank mati total yang sebenarnya bisa coba kamu perbaiki sendiri. Sebelum memutuskan untuk beli baru, yuk kita coba bedah dulu apa saja penyebabnya dan simak beberapa cara perbaiki power bank mati total yang bisa kamu praktikkan di rumah.
Penyebab Power Bank Mati Total

Memahami sumber masalah adalah langkah pertama untuk bisa menemukan solusi yang tepat. Power bank yang tiba-tiba tidak mau menyala sama sekali biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari masalah sepele pada cara penyimpanan hingga kerusakan pada komponen internalnya. Mengenali gejala-gejala ini akan membantumu mendiagnosis masalah dengan lebih baik.
1. Baterai Mengalami Deep Discharge
Penyebab paling umum dari power bank yang seolah-olah “mati suri” adalah karena terkena deep discharge. Hal ini terjadi jika kamu membiarkan power bank dalam keadaan kosong 0% untuk waktu yang sangat lama, misalnya berbulan-bulan tidak dipakai, sel baterai di dalamnya bisa masuk ke kondisi yang disebut deep discharge atau terkuras habis total. Dalam kondisi ini, sirkuit pengaman internal seringkali mencegah baterai untuk bisa diisi ulang demi alasan keamanan.
Kondisi ini ibarat mesin yang terlalu lama tidak dipanaskan sehingga sulit untuk dinyalakan kembali. Baterai lithium modern memiliki voltase minimum agar bisa menerima daya, dan jika voltasenya turun di bawah ambang batas tersebut akibat terlalu lama kosong, charger biasa tidak akan mampu “membangunkannya” kembali.
2. Kerusakan pada Port atau Kabel Charger
Terkadang, masalahnya bukan pada power bank itu sendiri, melainkan pada perangkat eksternal yang kamu gunakan untuk mengisinya. Kabel charger yang sering tergulung atau tertarik bisa mengalami kerusakan internal yang tidak terlihat, sehingga tidak mampu menghantarkan listrik dengan baik. Begitu pula dengan kepala charger yang mungkin sudah tidak kompatibel atau rusak.
Selain itu, seiring waktu, port input (micro-USB atau Type-C) pada power bank juga bisa mengalami kerusakan. Debu yang menumpuk atau penggunaan yang kasar saat mencolokkan kabel dapat membuatnya longgar atau bahkan merusak konektor di dalamnya, sehingga aliran listrik tidak dapat masuk untuk mengisi daya.
3. Kerusakan pada Sirkuit Internal (PCB)
Di dalam setiap power bank terdapat sebuah Papan Sirkuit Tercetak atau Printed Circuit Board (PCB) yang berfungsi sebagai “otak” dari seluruh perangkat. Papan sirkuit inilah yang mengatur arus masuk dan keluar, melindungi baterai dari korsleting atau pengisian berlebih (overcharging), dan mengontrol lampu indikator LED.
Jika power bank pernah terjatuh dengan keras, terendam air, atau mengalami korsleting, ada kemungkinan salah satu komponen di dalam PCB ini rusak. Kerusakan pada “otak” ini akan secara otomatis mematikan seluruh fungsi power bank, membuatnya tidak bisa dinyalakan atau diisi dayanya sama sekali.
Baca Juga:10 Rekomendasi Powerbank Terbaik Harga Murah Dari JETE
Cara Memperbaiki Power Bank yang Mati Total
Setelah mengetahui beberapa kemungkinannya, sekarang saatnya mencoba beberapa langkah perbaikan. Mulailah dari yang paling mudah dan paling aman terlebih dahulu, sebelum beralih ke metode yang lebih teknis. Ingat, selalu utamakan keselamatan saat berurusan dengan perangkat elektronik.
1. Cek Ulang Kabel dan Kepala Charger
Langkah ini adalah langkah diagnosis pertama yang wajib kamu lakukan sebelum menyalahkan power bank-nya. Seringkali, masalah sepele seperti ini terlewatkan. Ambil kabel USB dan kepala charger yang biasa kamu gunakan untuk mengisi power bank, lalu coba gunakan untuk mengisi daya smartphone-mu.
Jika HP-mu bisa terisi dayanya dengan normal, berarti kabel dan kepala charger dalam kondisi baik, dan kita bisa lanjut ke langkah berikutnya. Namun jika tidak, bisa jadi memang biang keroknya adalah aksesoris charger-mu. Cobalah beberapa kombinasi kabel dan kepala charger lain yang kamu yakini berfungsi 100% normal untuk mencoba mengisi daya power bank yang mati.
Baca Juga: JETE Introduce Powerbank for Travel to China with CCC Certified
2. Lakukan Pancingan Daya (Jumper)
Jika power bank tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan sama sekali saat dicas, kemungkinan besar ia mengalami kondisi deep discharge seperti yang sudah dijelaskan. Kamu bisa mencoba trik “pancingan” atau jumper untuk “membangunkan” kembali sirkuit pengamannya yang sedang tertidur.
Caranya, siapkan charger yang tersambung ke stopkontak, lalu colokkan kabel ke port input power bank. Lakukan ini secara berulang-ulang dengan cepat (colok-cabut-colok-cabut) selama sekitar 10-15 kali. Trik sederhana ini terkadang berhasil memberikan kejutan listrik sesaat yang cukup untuk memicu sirkuit agar mau menerima daya kembali. Jika berhasil dan lampu indikator mulai berkedip, biarkan power bank diisi dayanya tanpa gangguan selama beberapa jam hingga penuh.
3. Bongkar dan Cek Koneksi Internal (Tindakan Lanjutan)
Peringatan: Langkah ini hanya disarankan jika kamu memiliki pemahaman dasar tentang elektronik, siap menanggung risikonya, dan garansi power bank-mu sudah habis. Membongkar perangkat akan secara otomatis membatalkan garansi yang berlaku.
Jika kamu berani mencoba, buka casing power bank dengan hati-hati menggunakan alat yang sesuai. Setelah terbuka, periksa secara visual kondisi di dalamnya. Fokus utamamu adalah memeriksa apakah ada kabel yang terlepas dari sambungan soldernya, terutama kabel merah (positif) dan hitam (negatif) yang menghubungkan baterai ke papan sirkuit (PCB). Jika kamu menemukan ada kabel yang putus, kamu bisa mencoba menyambungkannya kembali dengan cara disolder.
4. Ganti Baterai (Tindakan Lanjutan)
Jika setelah diperiksa ternyata semua kabel dan komponen sirkuit terlihat normal, maka kemungkinan besar pelakunya adalah sel baterai di dalamnya yang memang sudah “mati” total dan tidak bisa lagi menyimpan daya. Hal ini sangat wajar terjadi pada power bank yang sudah berumur, sering digunakan hingga habis total, atau memiliki kualitas baterai yang kurang baik.
Jika kamu memiliki keahlian teknis, kamu bisa mencari dan membeli sel baterai Li-ion atau Li-Po baru dengan voltase dan kapasitas yang sesuai. Lepaskan baterai lama dan pasang yang baru dengan menyoldernya ke papan sirkuit. Namun, perlu diingat bahwa proses penggantian baterai ini cukup rumit dan berisiko jika tidak dilakukan dengan benar.
Baca Juga: Powerbank JETE Ini Tersertifikasi CCC, Aman Dibawa ke China!
Penutup
Menghadapi power bank mati total memang menyebalkan, tapi seperti yang sudah dibahas, tidak selalu berarti perangkatmu harus berakhir di tempat sampah. Dengan mencoba beberapa langkah troubleshooting sederhana, ada kemungkinan kamu bisa menghidupkannya kembali. Namun, jika kerusakan sudah menyangkut komponen internal yang kompleks atau sel baterai yang sudah mati, seringkali membeli baru adalah pilihan yang lebih aman dan praktis.
Kualitas dan keawetan adalah kunci utama dalam memilih power bank. Daripada pusing memperbaiki power bank lama yang sering bermasalah, lebih baik berinvestasi pada perangkat baru yang andal dan memiliki garansi resmi. JETE Indonesia punya banyak banget koleksi power bank dengan berbagai kapasitas dan fitur fast charging yang terjamin kualitasnya. Yuk, langsung aja temukan power bank andalan barumu di laman Power Bank JETE!